Langsung ke konten utama

makalah sejarah kerajaan islam di pulau jawa


Tugas Sejarah
Kerajaan Islam di Pulau Jawa
                   












Tahun ajaran 2014/2015
Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu  Harapan Umat



KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Kerajaan Islam di Pulau Jawa”. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para keluarganya, para sahabatnya dan para umatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah, serta bertujuan agar pembaca dapat mengetahui penyebaran islam di Indonesia melalui kerajaan-kerajaan islam di pulau Jawa .
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu dalam proses penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan bagi berbagai kalangan. Penulis tahu makalah ini jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. Untuk itu penulis mohon saran serta kritik membangun dari pembaca guna dapat memperbaiki segala kekurangan ini di kemudian hari.


Karawang, Februari 2015

Penulis


                                                                                                             


i
Dafttar isi
Kata pengantar i
Daftar isi ………………………………………………………………………………………………………………………………….ii
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………………………………………………………………..1
Latar belakang 1
Rumusan masalah 1
Bab II isi 2
Daftar pustaka 6

















ii

Bab I

pendahuluan

 

A.  Latar belakang
Jawa adalah wilayah yang dahulunya banyak terdapat kerajaan-kerajaan. Kehadiran islam di pesisir utara pulau Jawa dapat dibuktikan berdasarkan arkeologi, hikayat, legenda, serta berita-berita asing. Islamisasi yang terjadi di daerah pesisir utara Jawa dari bagian timur-barat lambat laun menghasilkan munculnya kerajaan islam, mulai dari kerajaan Demak ke barat Cirebon dan banten, dari Demak kepedalaman muncul kerajaan Pajang dan Mataram dll.

B.  Rumusan masalah

1.  Apa saja kerajaan yang berada di pulau Jawa?
2.  Nama raja/tokoh yang terkenal.
3.  Jalur masuknya islam kekerajaan.










1

Bab II

isi


1.     Demak
Ø  Munculnya : Nama pertamanya adalah Bintaro dan merupakan Vasal dari Majapahit. Muncul akibat melemahnya Majapahit dan bantuan bupati daerah pesisir.
Ø  Waktunya : 1478 M (Abad ke-XV M) [kerajaan islam pertama di pulau jawa.]
Ø  Letaknya : Jawa Tengah
Ø  Rajanya
- Raden Patah (Pendiri)
- Adipati Unus
- Sultan Trenggana
Ø   Runtuhnya : Perebutan kekuasaan sepeninggal Sultan Trenggono dan berdirilah Kerajaan Pajang (Jaka Tingkir).
Æ  Selain tumbuh sebagai pusat perdagangan, Demak juga tumbuh menjadi pusat penyebaran agama islam. Para wali sangat berperan pada perkembangan ini. Kerajaan Demak ini memanfaatkan posisinya untuk menyebarkan Islam pada penduduk Jawa dan para wali juga berusaha menyebarkan Islam diluar Pulau Jawa.
Æ  Masuknya islam ke Demak atas bantuan daerah-daerah yang sudah lebih dulu menganut islam. Raden patah sebagai adipati islam di Demak memutuskan hubungan dengan Majapahit pada saat itu, Majapahit memang tengah berada dalam kondisi yang sangat lemah. Pada awal abad ke-14, kaisar yan lu dari dinasti ming di China mengirimkan seorang putri kepada raja Brawijaya V di Majapahit, sebagai tanda persahabatan kedua negara. Raja brawijaya sangat tunduk kepada semua kemauan sang putri tersebut, hingga terjadi banyak pertentangan dalam istana Majapahit. Pasalnya sang putri telah memeluk ajaran islam . Saat itu Brawijaya sudah memiliki permaisuri yang berasal dari Champa (sekaran bernama Kamboja). Sang permaisuri tidak menyukai putri pemberian kaisar yan lu. Akhirnya, dengan berat hati raja menyingkirkan putri cantik ini dari istana dalam keadaan mengandung yang kemudian dihibahkan kepada adipati Palembang, Arya damar. Lahirlah Raden Patah dari sang putri cina. Raden patah dan adiknya (seibu [beda ayah]) berlayar ke Jawa untuk belajar di Ampel Denta, mereka mendarat di pelabuhan tuban pada tahun 1l419 M dan tinggal beberapa lama bersama para saudagar muslim. Di sana pula ia mendapat dukungan dari laksamana Cheng ho (utusan kaisar cina, seorang panglima muslim).
Raden patah mendalami agama islam bersama pemuda-pemuda lainnya, seperti raden paku (sunan giri), Makhdum Ibrahim (sunan boning) dan sunan drajat. Raden patah memutuskan kegiatannya di Bintara. Raden patah juga mendirikan pesantren di Bintara. Dalam bidang dakwah islam dan pengembangannya, Raden patah mencoba menerapkan hukum islam dalam berbagai aspek kehidupan. Ia juga membangun istana dan mendirikan masjid yang dikenal dengan masjid Agung Demak dibantu oleh walisanga.

2
2.     Banten
v Munculnya : Daerah Banten di Islamkan oleh Fatahilah dari Demak, dan diserahkan kepada Puteranya Sultan Hasanudin.
v Waktunya : 1552 (Abad ke-XVI M).
v Letaknya : Banten (Ujung Barat Pulau Jawa)
v Rajanya :
- Sultan Hasanudin (Sultan Pertama)
- Panembahan Yusuf
- Maulana Muhammad
- Abu Mufakir
- Sultan Ageng Tirtayasa (Banten mencapai kejayaannya)
- Sultan Haji / Sultan Abdul Kahar
v Runtuhnya : Perang Saudara anatara Sultan Ageng Tirtayasa dengan putranya Sultan Haji yang dibantu VOC.
Æ   Kesultanan Banten merupakan kerajaan maritim dan mengandalkan perdagangan dalam menopang perekonomiannya. Monopoli atas perdagangan Lada di Lampung, menempatkan penguasa Banten sekaligus sebagai pedagang perantara dan Kesultanan Banten berkembang pesat, menjadi salah satu pusat niaga yang penting pada masa itu. Perdagangan laut berkembang ke seluruh Nusantara, Banten menjadi kawasan multi-etnis. Dibantu orang Inggris, Denmark dan Tionghoa, Banten berdagangdengan Persia, India, Siam, Vietnam, Filipina, Cinadan Jepang.
Æ  Awalnya Banten merupakan daerah kekuasaan kerajaan hindu Pajajaran. Kemudian, Banten direbut oleh Fatahillah dari Demak. Pada tahun 1552, Fatahillah menyerahkan kepada putranya Hasanuddin. Fatahillah sendiri pergi ke Cirebon dan berdakwah di sana sampai wafat. Ia dimakamkan di desa gunung jati (karena itu, di sebut gunung jati)

3.    Pajang
v Munculnya : Jaka Tingkir mengalahkan Arya Penangsang dan memindahkan pusat Kerajaan Demak ke Pajang.
v Waktunya : 1568 M (Abad ke-XVI M). 
v Letaknya : Pajang
v Sumber Sejarah : Babad Tanah Jawi.
v Rajanya
- Jaka Tingkir (Sultan Hadiwijaya)
- Pangeran Benowo
v Runtuhnya : Perebutan kekuasaan setelah kematian Jaka Tingkir, dan akhirnya Pajang direbut oleh Sutawijaya (Panembahan Senopati) dari Mataram.

4.    Mataram Islam
v Munculnya : Ki Ageng Pamanahan dan putranya Sutawijaya diberikan tanah (Mataram) oleh Jaka Tingkir, dan termasuk Vasal dari Pajang.
v Waktunya :1586 M (Abad ke-XVI M).
v Letaknya : Kota Gede, Yogyakarta.

3
v Rajanya :
- Panembahan Senopati (pendiri Mataram Islam).
- Raden Mas Jolang
- Sultan Agung (Mataram mencapai puncak kejayaannya)
- Amangkurat I (Mataram mulai merosot)
- Amangkurat II
v Runtuhnya :
- Perjanjian Giyanti : Mataram dibagi 2. Kasultanan Yogyakarta kepada Hamengkubuwono I dan kesuhunan Surakarta kepada Pakubuwono III.
- Perjanjian Salatiga : Mataram dibagi 4. Kesultanan Yogyakarta, Kesuhunan Surakarta, Pakualaman, Mangkunegaran.
Æ  Sejarah Berdirinya Banyak versi mengenai masa awal berdirinya kerajaan Mataram berdasarkan mitos dan legenda. Pada umumnya versi-versi tersebut mengaitkannya dengan kerajaan-kerajaan terdahulu, seperti Demak dan Pajang. Menurut salah satu versi, setelah Demak mengalami kemunduran, ibukotanya dipindahkan ke Pajang dan mulailah pemerintahan Pajang sebagai kerajaan. Kerajaan ini terus mengadakan ekspansi ke Jawa Timur dan juga terlibat konflik keluarga dengan Arya Penangsang dari Kadipaten Jipang Panolan. Setelah berhasil menaklukkan Aryo Penangsang, Sultan Hadiwijaya (1550-1582), raja Pajang memberikan hadiah kepada 2 orang yang dianggap berjasa dalam penaklukan itu, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi. Ki Ageng Pemanahan memperoleh tanah di Hutan Mentaok dan Ki Penjawi memperoleh tanah di Pati. Pemanahan berhasil membangun hutan Mentaok itu menjadi desa yang makmur, bahkan lama-kelamaan menjadi kerajaan kecil yang siap bersaing dengan Pajang sebagai atasannya. Setelah Pemanahan meninggal pada tahun 1575 ia digantikan putranya, Danang Sutawijaya, yang juga sering disebut Pangeran Ngabehi Loring Pasar. Sutawijaya kemudian berhasil memberontak pada Pajang. Setelah Sultan Hadiwijaya wafat (1582) Sutawijaya mengangkat diri sebagai raja Mataram dengan gelar Panembahan Senapati.
Æ  Mencapai puncak kejayaannya pada jaman Sultan Agung Hanyokrokusumo (1613- 1646). Daerah kekuasaannya mencakup Pulau Jawa (kecuali Banten dan Batavia), Pulau Madura, dan daerah Sukadana di Kalimantan Barat. Pada waktu itu, Batavia dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie ) Belanda.Kekuatan militer Mataram sangat besar. Sultan Agung yang sangat anti kolonialisme itu menyerang VOC di Batavia sebanyak dua kali (1628 dan 1629). Menurut Moejanto sepertiyang dikutip oleh Purwadi (2007), Sultan Agung memakai konsep politik keagungbinataran yang berarti bahwa kerajaan Mataram harus berupa ketunggalan, utuh, bulat, tidak tersaingi, dan tidak terbagi-bagi.
Æ  Setelah Sultan Agung wafat, tidak ada raja pengganti yang memiliki kecakapan seperti Sultan Agung, bahkan ada raja yang menjalin kerja sama dengan VOC. Akibatnya, banyak terjadi pemberontakan, misalnya pemberontakan Adipati Anom yang dibantu Kraeng Galesung dan Monte Merano, pemberontakan Raden Kadjoran, serta pemberontakan Trunojoyo. Dalam menghadapi pemberontakan-pemberontakan tersebut, raja-raja Mataram, misalnya Amangkurat I dan II, meminta bantuan VOC. Hal inilah yang menyebabkan raja-raja Mataram semakin kehilangan kedaulatan. Pengaruh Mataram mulai memudar setelah Sultan Agung meninggal pada tahun 1645 M.Selanjutnya, Mataram pecah menjadi dua, sebagaimana isi Perjanjian Giyanti (1755) berikut.
4
Perjanjian Giyanti (1755) Mataram Timur yang dikenal Kesunanan Surakarta di bawah kekuasaan Paku Buwono III dengan pusat pemerintahan di Surakarta. Mataram Barat yang dikenal dengan Kesultanan Yogyakarta di bawah kekuasaan Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I dengan pusat pemerintahannya di Yogyakarta.
Kemunduran Mataram Islam
Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya Sultan Trenggono, maka Banten melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. Pada 1570 Fatahillah wafat. Ia meninggalkan 2 orang putra laki-laki yakni Pangeran Yusuf dan Pangeran Arya. Pangeran Arya juga disebut Pangeran Jepara karena sejak kecil ia sudah dibesarkan oleh bibinya (Ratu Kalinyamat) di Jepara. Ia kemudian berkuasa di Jepara menggantikan Ratu Kalinyamat dan Pangeran Yusuf menggantikan Fatahillah di Banten.

 

 

 

 

 

 

 








5

Daftar pustaka

rizkisyamsiyah.blogspot.in/2013/10/perkembangan-kerajaan-islam-di-jawa-17.html?m=1  (diakses 5 februari 2015)
demakkutowali.blogspot.in/p/sejarah-kabupaten-demak.html?m=1 (diakses 9 februari 2015)





  







6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

makalah Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfer

Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfer Makalah ini ditunjukkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran geografi. Hana Qonitah X Geografi SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU HARAPAN UMAT 2014/2015 Kata pengantar Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfer”. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta para keluarganya, para sahabatnya dan para umatnya hingga akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran geografi, serta bertujuan agar pembaca dapat mengetahui tentang Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Litosfer. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta membantu dalam proses penyelesaian mak

MAKALAH SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR

SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam Dosen : Heri Gunawan, S.Pd.I.,M.Ag. Disusun Oleh: Hana Qonitah (1172050040) Ilham Fuji S   (1172050046) Irfan Irfani (1172050047) Khairunnisa K (1172050049) Mega N (1172050057) Nadya Sophia (1172050065) Nidia Winda (1172050070) Nuri Krisdayani (1172050075) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan Pendidikan Matematika 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya berupa nikmat iman, islam, kesehatan dan kemampuan berfikir serta nikmat-nikmat lainnya yang tak terhitung banyaknya. Sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ SEJARAH PERADABAN ISLAM PADA MASA TIGA KERAJAAN BESAR” . Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjung